Blog tentang Asuransi, Kesehatan

Rabu, 10 April 2019

Mengapa orang Enggan Beli Asuransi? Ini 3 Alasannya

| Rabu, 10 April 2019
3 Alasan Mengapa orang Enggan Beli Asuransi

Apakah Anda saat ini memiliki asuransi, tetapi apakah asuransi tersebut disediakan oleh perusahaan? Atau tidak ada asuransi sama sekali? Pada artikel ini kami akan mencoba menjelaskan mengapa orang masih belum merasa siap untuk mengambil asuransi.

Padahal, kesadaran asuransi bagi masyarakat Indonesia masih rendah. Dari 240 juta orang di Indonesia, hanya 18% atau sekitar 43,2 juta orang memahami dan memahami asuransi. Bahkan, ada sejumlah alasan mengapa orang membutuhkan asuransi.

Berdasarkan data dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), hanya 12% atau 28,8 juta orang merasakan produk asuransi.

Fakta lain adalah bahwa populasi di Indonesia, yang dilindungi oleh asuransi jiwa, tidak mencapai lebih dari 5% dari total populasi. Angka ini didasarkan pada laporan kinerja Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) untuk paruh pertama 2014.

Selain itu, rasio premi asuransi jiwa dengan produk domestik bruto (PDB) di Indonesia hanya 1,6%. Meskipun diperkirakan populasi kelas menengah di Indonesia akan mencapai 141 juta orang pada tahun 2020.

Apa alasan mengapa orang enggan mengambil asuransi dengan berbagai fakta ini? Berikut ini 3 alasannya.

1. Asuransi Belum Dianggap Kebutuhan Primer
Ketika disebut kebutuhan dasar, orang biasanya akan menjawab pakaian, bahan makanan, dan piring. Setelah tiga prioritas utama kebutuhan seseorang terpenuhi, kebutuhan sekunder dan tersier terpenuhi.

Kebanyakan orang tidak melihat asuransi sebagai kebutuhan sekunder atau tersier, apalagi sebagai perhatian utama. Bukti paling sederhana dari ini adalah Anda sering menemukan orang-orang mengganti kendaraan atau gadget, tergantung pada tren saat ini.

Namun, jika orang tersebut ditanya apakah dia sudah diasuransikan, ada kemungkinan jawabannya adalah "tidak" atau "belum". Jika Anda ditanya lagi apakah Anda tertarik pada asuransi, ada kemungkinan jawaban antara "ya" dan "tidak".

2. Asuransi ditanggung oleh perusahaan
Saat ini ada banyak perusahaan yang memiliki asuransi kesehatan untuk karyawan mereka (seperti BPJS Kesehatan). Ini adalah keunggulan khusus. Pendaftaran diambil alih oleh perusahaan ketika seseorang mulai bekerja di sana.

Dengan mengasuransikan perusahaan, orang tidak lagi harus mengurus diri sendiri. Namun, ada sejumlah perusahaan yang merekomendasikan karyawan untuk mengambil asuransi pribadi sesuai dengan perusahaan asuransi yang mereka minati.

Namun demikian, orang tersebut tidak secara otomatis mempertimbangkan memiliki asuransi yang telah ia beli sendiri. Sebagai aturan, pinjaman rumah, pinjaman mobil atau pinjaman sepeda motor adalah target bagi karyawan baru. Kemungkinan besar jawabannya adalah "nanti" atau bahkan "tidak".

3. "Membuang uang" untuk membayar premi
Beberapa orang masih merasa bahwa mereka membayar premi asuransi, seperti "membuang uang" karena mereka merasa manfaatnya tidak segera terlihat. Jika mereka tidak sakit, mereka merasa hanya menyetor uang ke perusahaan asuransi secara gratis.

Tetapi pada kenyataannya, jika seseorang tanpa asuransi atau jaminan sosial, mereka dapat dengan mudah menghabiskan uang mereka dalam waktu singkat. Misalnya, jika Anda mengalami risiko sakit dan memerlukan perawatan khusus di rumah sakit. Apalagi jika Anda memiliki keluarga dan harus membayar biaya hidup lainnya.

Itulah di atas 3 alasan mengapa orang masih enggan meyakinkan diri mereka sendiri. Singkatnya, asuransi adalah perlindungan terhadap risiko di masa depan. Istilah "asuransi" berarti "payung untuk hujan". Karena itu baik Asuransi Kendaraan, Kesehatan, Pendidikan dan Asuransi Jiwa semuanya itu sangat penting!

Related Posts

Tidak ada komentar:

Posting Komentar